Buah
itu pencuci mulut atau makanan pembuka? Bagi banyak orang di Indonesia,
buah kerap diposisikan sebagai pencuci mulut yang disantap setelah
mengonsumsi hidangan utama atau makan berat. Padahal, jauh lebih baik
jika buah dikonsumsi sebelumnya.
Pada prinsipnya memang, kata
ahli gizi Christine Natalie, buah hanyalah pelengkap dalam menu makanan.
Mau disantap sebelum atau sesudah, buah tetap memberikan manfaat bagi
kesehatan.
“Kalau dikonsumsinya setelah makan (utama),
sebenarnya baik juga. Sebab kandungan air dalam buah dapat membersihkan
alat pencernaan, mulai dari mulut, tenggorokan, hingga usus,” ujarnya.
Kendati
demikian, Christine mengingatkan, jika setelah makan jadi pilihan waktu
untuk mengonsumsi buah-buahan, tentu tidak bisa segera dilakukan. Sebab
momentum yang baik adalah tiga jam setelah santapan utama tuntas masuk
perut.
Hal ini dilakukan dengan tujuan mengosongkan lambung
telebih dahulu. Selain itu, agar makanan yang sudah masuk bisa dicerna
dengan sempurna, karena fungsi buah saat itu adalah pembersih alat
pencernaan.
Yang berkembang di Indonesia, diakui Christine,
memang menempatkan buah sebagai pencuci mulut. Banyak orang justru
mengonsumsi buah setelah makan besar. Bagaimana hal itu bisa terjadi?
“Sebenarnya hanya pemikiran orang-orang dulu,” ujarnya.
Selain
itu, posisi buah juga “ditasbihkah” untuk dikonsumsi setelah makan,
karena dalam menu pun diposisikan seperti itu juga. Mengenai sebutannya
sebagai pencuci mulut, Christine menuturkan, ‘stempel’ itu melekat
lantaran kandungan air dalam buah cukup tinggi.
Namun dia
mengakui, walaupun dikonsumsi sesudah makan, buah yang masuk tidak akan
memberikan pengaruh negatif apa pun. Kecuali, tentu saja membuat tambah
kenyang.
Dia menyarankan sebaiknya buah dikonsumsi sebelum makan
utama, bukan sesudahnya. Alasannya, kandungan zat gizi dalam buah dapat
lebih banyak terserap oleh tubuh secara maksimal. “Ini juga bagus bagi
orang yang sedang melakukan diet,” ungkapnya.
Christine
menambahkan, jika dikonsumsi pada pagi hari, hasilnya pun akan sangat
baik, yakni mampu meningkatkan kadar gula darah. Jadi, beberapa saat
setelah bangun tidur, menjadi waktu yang sangat baik untuk mengonsumsi
buah. “Sebab saat itu lambung masih dalam keadaan kosong,” ujar
Christine, memberikan alasan.
Bagi dia, semua buah bisa
dikonsumsi dan memberikan pengaruh baik bagi kesehatan. Tidak ada
pantangan waktu, kapan saja bisa dikonsumsi.
Christine hanya
mengingatkan porsi buah yang dikonsumsi. Kalau mau komplit, setiap hari
buah yang dikonsumsi sebaiknya terdiri dari lima jenis. Setiap satu
macam, cukup 100 gram.
“Tunggu 15 menit, setelah itu kita sudah bisa konsumsi menu utama (makan besar),” terangnya.
http://id.she.yahoo.com/makanlah-buah-sebelum-makan.html